Toksisitas Ekstrak Kloroform dan Ekstrak Metanol Daun Pepaya (Carica Papaya L.) Terhadap Larva Artemia Salina Leach Dan Profil Kromatografi Lapis Tipisnya

Pendahuluan

Daun pepaya (Carica papaya L.) memiliki berbagai khasiat terapeutik yang telah lama dikenal dalam pengobatan tradisional. Ekstrak dari daun pepaya dapat mengandung berbagai senyawa aktif yang memiliki potensi biologis. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi toksisitas ekstrak kloroform dan metanol dari daun pepaya terhadap larva Artemia salina Leach dan menganalisis profil kromatografi lapis tipis (KLT) dari ekstrak tersebut untuk mengidentifikasi komponen aktif.

Metodologi

  1. Ekstraksi:
    • Daun pepaya dikeringkan, digiling halus, dan diekstraksi menggunakan kloroform dan metanol secara terpisah melalui metode perkolasi.
    • Ekstrak yang diperoleh diuapkan hingga kering dan disimpan dalam wadah kedap udara.
  1. Uji Toksisitas:
    • Larva Artemia salina yang baru menetas digunakan untuk menilai toksisitas ekstrak.
    • Larva dibagi ke dalam beberapa kelompok dan diinokulasi dengan ekstrak kloroform dan metanol pada berbagai konsentrasi.
    • Mortalitas larva diamati pada 24, 48, dan 72 jam untuk menentukan LC50 (koncentrasi letal 50%).
  1. Profil Kromatografi Lapis Tipis (KLT):
    • Ekstrak kloroform dan metanol diterapkan pada plat KLT untuk analisis komponen senyawa aktif.
    • Plat dikembangkan dengan pelarut yang sesuai dan dianalisis menggunakan reagen pewarna atau sinar UV untuk visualisasi.

Hasil dan Pembahasan

  1. Toksisitas Ekstrak:
    • Ekstrak Kloroform:
      • Ekstrak kloroform menunjukkan toksisitas yang signifikan terhadap larva Artemia salina dengan LC50 yang relatif rendah.
      • Mortalitas larva meningkat secara proporsional dengan peningkatan konsentrasi ekstrak kloroform.
    • Ekstrak Metanol:
      • Ekstrak metanol juga menunjukkan efek toksik, tetapi dengan LC50 yang lebih tinggi dibandingkan ekstrak kloroform.
      • Efek toksik pada larva terlihat pada konsentrasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan ekstrak kloroform.
  1. Profil Kromatografi Lapis Tipis (KLT):
    • Ekstrak Kloroform:
      • Profil KLT dari ekstrak kloroform menunjukkan beberapa pita, yang menunjukkan adanya senyawa lipofilik.
      • Pita-pita ini mungkin mencerminkan senyawa aktif yang berkontribusi terhadap toksisitas.
    • Ekstrak Metanol:
      • Profil KLT dari ekstrak metanol menunjukkan pita yang berbeda, menandakan adanya senyawa polar.
      • Pita-pita ini memberikan indikasi tentang komponen aktif yang terlarut dalam metanol dan dapat berperan dalam efek biologis.

Kesimpulan

Ekstrak kloroform daun pepaya menunjukkan toksisitas yang lebih tinggi terhadap larva Artemia salina dibandingkan dengan ekstrak metanol, dengan LC50 yang lebih rendah. Profil kromatografi lapis tipis mengungkapkan adanya senyawa aktif dalam kedua ekstrak, tetapi dengan karakteristik yang berbeda, yang dapat berkontribusi terhadap aktivitas biologis dan toksisitas. Penelitian ini memberikan informasi berharga mengenai potensi toksik dan komponen senyawa daun pepaya, yang dapat digunakan untuk penelitian lebih lanjut mengenai aplikasinya dalam bidang farmasi dan keamanan penggunaannya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *