Pendahuluan
Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb) dikenal memiliki berbagai manfaat kesehatan, termasuk sebagai laktagogum untuk meningkatkan produksi ASI. Senyawa aktif seperti kurkumin dan xantorizol diduga memiliki peran dalam stimulasi proliferasi kelenjar susu. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh pemberian perasan rimpang temulawak terhadap proliferasi kelenjar susu mencit pada masa kehamilan dan menyusui.
Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan 30 ekor mencit betina (Mus musculus) yang dibagi menjadi tiga kelompok: kontrol, kelompok dengan dosis rendah (50 mg/kgBB), dan kelompok dengan dosis tinggi (100 mg/kgBB) perasan rimpang temulawak. Perlakuan diberikan selama masa kehamilan hingga menyusui (20 hari). Setelah perlakuan, kelenjar susu mencit diambil untuk analisis histologi menggunakan pewarnaan hematoksilin-eosin untuk menilai proliferasi selular.
Hasil Penelitian Farmasi
Hasil menunjukkan peningkatan signifikan pada jumlah sel epitel alveolus dan ukuran kelenjar susu pada kelompok yang menerima perasan temulawak dibandingkan kelompok kontrol. Kelompok dosis tinggi menunjukkan proliferasi yang lebih besar dibandingkan dosis rendah, dengan perbedaan bermakna secara statistik (p<0,05p < 0,05p<0,05).
Diskusi
Peningkatan proliferasi kelenjar susu mencit yang diamati diduga terkait dengan efek hormonal yang dimediasi oleh senyawa aktif temulawak. Kurkumin berpotensi meningkatkan sensitivitas terhadap prolaktin, hormon utama dalam laktasi. Selain itu, xantorizol berperan sebagai antioksidan yang mendukung regenerasi jaringan kelenjar susu. Efek ini menunjukkan potensi temulawak sebagai suplemen alami untuk mendukung ibu menyusui.
Implikasi Farmasi
Penelitian ini memberikan dasar untuk pengembangan suplemen berbasis temulawak sebagai laktagogum alami. Penggunaan temulawak dapat membantu ibu menyusui yang mengalami kesulitan produksi ASI, terutama jika dikombinasikan dengan strategi nutrisi lainnya.
Interaksi Obat
Temulawak dapat berinteraksi dengan obat lain yang memengaruhi sistem hormonal, seperti kontrasepsi hormonal atau terapi hormon. Perlu kehati-hatian dalam penggunaan bersamaan untuk menghindari potensi efek samping atau penurunan efektivitas obat.
Pengaruh Kesehatan
Pemberian temulawak pada masa kehamilan dan menyusui dapat memberikan manfaat tambahan dalam meningkatkan kesehatan ibu dan bayi melalui peningkatan produksi ASI. Namun, efek jangka panjangnya pada sistem hormonal dan metabolisme masih memerlukan penelitian lebih lanjut.
Kesimpulan
Pemberian perasan rimpang temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb) secara signifikan meningkatkan proliferasi kelenjar susu mencit pada masa kehamilan dan menyusui. Temulawak memiliki potensi sebagai suplemen alami untuk mendukung laktasi, tetapi penggunaannya memerlukan panduan yang hati-hati terutama dalam kombinasi dengan obat lain. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi temuan ini pada manusia.