Pemanfaatan Amylum Musae dalam Formulasi Granulat Dasar untuk Tabletasi

Pendahuluan

Amylum musae (pati pisang) merupakan bahan alam yang memiliki potensi sebagai eksipien farmasi, khususnya dalam formulasi granulat dasar untuk tabletasi. Sifatnya yang biodegradable, biokompatibel, dan melimpah di alam menjadikannya alternatif menarik untuk menggantikan pati sintetik. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi karakteristik amylum musae dalam formulasi granulat dasar untuk aplikasi tabletasi.

Metode Penelitian

Amylum musae diperoleh melalui ekstraksi dari buah pisang menggunakan metode sedimentasi. Granulat dasar diformulasi dengan perbandingan amylum musae dan pengisi tambahan seperti laktosa dan Avicel PH 102. Karakterisasi granulat meliputi pengujian sifat alir, sudut diam, indeks kompresibilitas, dan waktu alir. Tabletasi dilakukan menggunakan mesin tablet manual untuk mengevaluasi kekerasan tablet, friabilitas, dan waktu hancur.

Hasil Penelitian Farmasi

Hasil menunjukkan bahwa granulat yang diformulasikan dengan amylum musae memiliki sifat alir yang baik, dengan sudut diam rata-rata 28–30 derajat. Tablet yang dihasilkan memiliki kekerasan optimal sebesar 6–8 kgf, friabilitas di bawah 1%, dan waktu hancur kurang dari 15 menit. Granulat dasar berbasis amylum musae menunjukkan kemampuan kompresibilitas yang setara dengan eksipien sintetik.

Diskusi

Amylum musae menunjukkan performa yang kompetitif dibandingkan dengan eksipien sintetik dalam formulasi tablet. Sifat alir dan kemampuan kompresibilitas yang baik menjadikannya kandidat potensial untuk aplikasi tabletasi. Namun, stabilitas kimia dan fisik pada penyimpanan jangka panjang perlu diuji lebih lanjut untuk memastikan penggunaannya dalam formulasi farmasi komersial.

Implikasi Farmasi

Pemanfaatan amylum musae sebagai eksipien dalam formulasi tablet dapat mendukung pengembangan sediaan farmasi berbasis bahan alami. Selain ramah lingkungan, penggunaannya dapat mengurangi biaya produksi dan memberikan alternatif bagi eksipien yang sulit diperoleh di pasaran. Hal ini relevan dalam pengembangan produk farmasi di negara berkembang.

Interaksi Obat

Sebagai eksipien, amylum musae bersifat inert dan tidak menunjukkan interaksi signifikan dengan bahan aktif obat yang bersifat asam atau basa lemah. Namun, stabilitas tablet perlu diperhatikan saat digunakan bersama bahan aktif yang higroskopis, karena pati cenderung menyerap air dari lingkungan.

Pengaruh Kesehatan

Amylum musae aman digunakan sebagai eksipien karena berasal dari bahan alami dan telah terbukti tidak menyebabkan reaksi toksik atau alergi. Penggunaannya dalam tablet dapat meningkatkan penerimaan pasien, terutama pada populasi yang sensitif terhadap bahan sintetis.

Kesimpulan

Amylum musae memiliki potensi besar sebagai bahan granulat dasar dalam formulasi tablet. Sifat alir yang baik, kemampuan kompresibilitas, serta performa tabletasi yang optimal menjadikannya alternatif eksipien sintetik. Penelitian ini membuka peluang untuk pengembangan eksipien berbasis bahan alami, yang tidak hanya mendukung keberlanjutan tetapi juga efisiensi dalam industri farmasi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *